+62 8383 57 111 24 admin@kdngroup.co.id

Labu siam merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman yang bisa ditemukan di berbagai negara ini memiliki nama latin Sechium Edule yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae dengan ciri-ciri batang yang menjalar, mengandung air dan cenderung lunak serta warna buah yang cukup beragam seperti kuning, hijau muda dan hijau tua. Di Indonesia sendiri, labu siam juga dikenal sebagai waluh siem, labu Jepang atau labu Jipang.

Tanaman yang satu ini cenderung mudah untuk ditanam dan cepat tumbuh serta cocok di iklim tropis ataupun subtropis, dataran tinggi ataupun dataran rendah. Untuk itulah mengapa tanaman labu siam ini bisa ditemukan di berbagai negara di belahan dunia.

Jika anda tertarik untuk menanamnya, alangkah baiknya terlebih dahulu untuk menyimak ulasan Cara Menanam Labu Siam Dalam Pot berikut ini :

PEMBIBITAN

Untuk pembibitan, siapkan polybag kecil lalu isi dengan tanah yang lembab kemudian benamkan benih kedalamnya. Benih bisa didapatkan dari biji buah labu siam yang sudah tua. Setelah dibenamkan, siram dengan air secukupnya lalu biarkan hingga benih tumbuh menjadi kecambah atau tunas baru. Setelah tunas tersebut tumbuh hingga 30 cm lebih, maka bibit telah siap untuk ditanam pada pot.

Bibit labu siam juga bisa diperoleh dari buah labu siam yang telah bertunas dan berakar.

PENANAMAN

Memasuki tahap penanaman, siapkan sebuah pot berukuran besar, dan memiliki lubang di bagian bawahnya, yang mana fungsinya untuk mengalirkan kelebihan air penyiraman ataupun air hujan, agar media tidak becek, lalu isi pot dengan tanah yang bagus dan subur. Buatlah lubang sebesar 20 cm x 20 cm dengan kedalaman sekitar 20 cm.

Selanjutnya pindahkan bibit labu siam ke dalam lubang tersebut. Dalam memindahkan bibit ini, lakukan secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak. Sobek polybag tempat pembibitan tersebut lalu bibit bisa langsung ditanam bersama tanahnya. Setelah itu, lubang tanam ditutup menggunakan tanah.

Siram dengan air secukupnya. Jangan lupa juga, karena labu siam adalah jenis tanaman yang merambat, maka Anda perlu memasang sebuah para-para atau bambu di samping tanaman. Pastikan para-para tersebut berdiri dengan kuat dan kokoh sehingga bisa menopang rambatan tanaman labu siam.

PERAWATAN

Penyiangan

Penyiangan merupakan perawatan tanaman dengan cara membersihkan dan membuang langsung gulma ataupun rumput liar yang terdapat di sekitar tanaman. Penyiangan ini akan sangat berguna dalam mencegah hama atau penyakit tanaman, karena jika banyak rumput dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, area sekitar tanaman menjadi lembab sehingga dapat menjadi tempat berkembag biak hama dan tumbuhnya jamur penyebab penyakit tanaman.

Penyiraman dan Pengarahan Sulur

Lakukan juga penyiraman secara rutin. Jangan sampai tanaman kekeringan karena tidak tercukupi asupan airnya. Dan ketika tanaman labu siam telah mengeluarkan sulur atau rambatan, maka Anda perlu mengarahkan sulur tersebut dengan cara melilitkannya ke bambu yang telah dipasang di sampingnya. Pastikan ia merambat dengan baik dan benar agar bambu bisa menyanggah beban tanaman ketika telah berbuah.

Labu siam yang tumbuh tinggi akan mencari tempat rambatan. Oleh karena itu dibutuhkan teralis para-para atau bambu untuk menopang sulurnya yang merambat.

Pemangkasan

Lakukan pemangkasan pada bagian cabang tanaman ketika usianya telah memasuki 3 hingga 6 minggu. Caranya, ujung cabang yang telah tua dipotong beserta daun-daun yang telah tua. Hal ini dilakukan agar tunas baru bisa tumbuh dan menyebar dengan baik dimana akan menghasilkan pertumbuhan buah yang berkualitas dan merata.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Umumnya ada beberapa hama dan jenis penyakit tanaman yang biasanya menyerang tanaman labu siam. Hama dan penyakit tersebut diantaranya adalah :

  • Ulat Grayak, Ulat grayak merupakan jenis hama yang sangat sering menyerang tanaman labu siam. Ulat yang memiliki nama latin Spodoptera Litura ini biasanya akan memakan daun labu sehingga hanya tertinggal tulang dari daunnya saja. Ketika siang hari ulat grayak ini biasanya akan bersembunyi di bawah tanah lalu melakukan penyerangannya pada malam hari. Lakukan pembersihan gulma untuk mengendalikan hama yang satu ini. Kemudian semprotkan juga pembasmi hama Azodrin sebanyak 2 cc/l.
  • Kepik, Hama selanjutnya yang sering menyerang tanaman labu adalah kepik atau nama latinnya adalah Leptoglossus australis. Cara penyerangan hama yang satu ini adalah dengan menusuk buah labu sehingga terdapat lubang kecil yang bisa dimasuki cendawan ketika terguyur air hujan. Hal ini akan sangat berdampak pada kualitas buah dimana labu siam akan menjadi lembek dan mudah busuk. Atasi hama kepik ini dengan menyemprotkan larutan Azodrin dengan jumlah yang sama seperti pengendalian hama ulat grayak.
  • Penyakit Layu, Selain hama, labu siam juga sangat berpotensi diserang penyakit tanaman. Penyakit layu adalah contohnya. Penyakit layu ini biasanya disebabkan oleh cendawan fusarium sp yang menyerang bibit baru atau tanaman labu siam yang masih cenderung muda. Akibatnya, daun akan secara perlahan layu, mengerut lalu menjadi kering. Untuk pengendaliannya bersihkan dan singkirkan tanaman yang terjangkit penyakit ini agar tanaman lain tidak tertular. Kemudian Anda juga bisa menyemprot seluruh daun tanaman dan batang serta tanah bekas tanaman yang terjangkit penyakit ini dengan Benlate sebanyak 2 g/l.

PEMANENAN

Umumnya, labu siam ini akan siap dipanen tahap pertama pada usianya yang mencapai 3 hingga 5 bulan setelah penanaman. Untuk cara memanennya, Anda bisa menggunakan pisau untuk memotong labu siam dari tangkainya. Pastikan buah tidak terjatuh karena labu siam memiliki kulit yang halus sehingga mudah lecet dimana akan sangat mengurangi kualitas dan mutu dari labu siam. Setelah melakukan panen pertama, Anda bisa melakukan panen berikutnya setiap satu minggu sekali. Masa produktifitas tanaman labu siam adalah sekitar 3 sampai 4 tahun. Setelah itu, Anda bisa melakukan penanaman baru jika ingin memilikinya kembali.

Sumber : KampusTani.com