Meskipun pohon berukuran besar, bukan berarti menanamnya harus membutuhkan lahan yang luas dan besar. Bila anda hanya memiliki lahan yang sempit, cobalah saja menanam di dalam pot. Proses tanamnya sangat mudah, namun tetap ada hal-hal yang berbeda dengan cara penanaman di lahan luas yang harus anda perhatikan.
Pemilihan bibit
Untuk menanam pohon dalam pot, anda harus mempersiapkan bibit . Pastikan bibit tersebut dalam keadaan sehat, tidak ada bagian yang terjangkit virus maupun terkena serangan hama. Bibit dapat diperoleh dengan 2 cara :
- Generatif ( biji )
- Bibit bisa diperoleh secara langsung dari biji. Jika anda ingin mendapatkannya dari biji maka keringkan biji terlebih dahulu dengan cara menjemurnya selama kurang lebih 2 hingga 3 hari.
- Setelah biji kering, angin-anginkan selama 5 menit dan rendam dalam air selama kurang lebih 4 hingga 7 jam.
- Buatlah media semai menggunakan wadah tray ataupun polybag, campurkan tanah, sekam dan pupuk dengan perbandingan 2: 1: 1 dan masukkan ke dalam wadah tersebut.
- Sebarkan biji pada wadah dan tutup biji dengan tanah campuran yang sama. Setelah itu lembabkan tanah dengan menyiramnya menggunakan metode spray.
- Lakukan proses perawatan hingga benih menjadi bibit dengan ketinggian mencapai 10 cm.
- Vegetatif (stek, cangkok )
- Bibit juga bisa diperoleh dengan cara vegetatif yaitu melakukan proses stek dan cangkok.
- Untuk memperoleh bibit dari stek dan cangkok, anda tentunya perlu memilih indukan yang unggul, tidak berpenyakit ataupun cacat.
- Adapun cara paling mudah dan efektif yaitu dengan membeli bibit secara langsung ataupun online. Untuk mendapatkan bibit unggulan anda perlu melihat review ataupun bertanya terlebih dahulu kepada penjualnya.
- Jika anda membeli bibit, usahakan bibit merupakan jenis bibit yang sudah siap tanam dengan ketinggian sekitar 30 hingga 40 cm.
Media Tanam
Setelah anda menyiapkan bibit , langkah selanjutnya dalam cara menanam dalam pot yaitu membuat media tanam. Media tanam yang dimaksud tentunya media dengan wadah pot, dan berikut penjelasan singkatnya :
- Pertama pilih jenis pot yang anda sukai, anda bisa memilih jenis pot plastik seperti pada umumnya, ataupun pot porselen. Tapi akan lebih praktis dan mudah jika anda memilih pot plastik, selain mudah didapat juga ringan jika anda ingin memindahkannya.
- Pilih ukuran pot yang sesuai, karena dapat tumbuh besar dan tinggi, disarankan anda memilih pot dengan ukuran besar dengan diameter minimal 60 cm, atau jika anda memiliki drum bekas, bisa juga anda memanfaatkannya.
- Selain itu perhatikan bagian bawah pot, usahakan pot memiliki lubang kecil-kecil di bawahnya agar saat penyiraman dilakukan air tidak menggenang dalam pot, sehingga mencegah terjadinya busuk akar.
- Setelah anda menyiapkan pot, langkah berikutnya yaitu menyiapkan media tanam berupa pupuk kandang ataupun kompos dan tanah. Campurkan tanah dan pupuk dengan perbandingan 2 : 1.
Tahap pindah tanam
Media tanam yang sudah tercampur rata bisa anda masukkan ke dalam pot/drum, cukup separuh dulu, lalu letakkan bibit jeruk yang ingin anda tanam, pastikan bibit berdiri tegak, lalu tambahkan kembali media tanam hingga pot hampir penuh, sekitar 2-3 cm di bawah bibir pot.
Sedikit padatkan media tanam supaya bibit dapat berdiri kokoh, namun jangan sampai terlalu padat, karena dapat menghambat pertumbuhan akar.
Lakukan penyiraman secukupnya hingga media tanam lembab.
Letakkan jeruk di tempat yang sejuk, selama kurang lebih selama satu minggu. Setelah tanaman kokoh, bisa anda letakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
Tahap perawatan
Pada awal tanam, penyiraman dapat dilakukan setiap 2 hari sekali, jika sudah tumbuh dengan baik, penyiraman dapat dilakukan 4-5 hari sekali dan setelah pemberian pupuk. Lakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya setiap 2 minggu sekali atau sesuai kondisi tanaman.
Selain itu, setiap 2 minggu sekali lakukan pembumbunan atau penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman yang terkikis karena penyiraman, agar akar tanaman tidak kelihatan lagi.
Pemupukan pertama dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam, pemupukan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk Za dan Phonska dengan dosis 2 sdm/tanaman.
Pemupukan berikutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 4 bulan, 8 bulan dan jika sudah berbunga. Selain itu, lakukan pemupukan 5 bulan sekali sebelum keluar bunga dengan menggunakan pupuk NPK dan Bokashi dengan dosis yang telah dianjurkan.
Lakukan pula pemangkasan guna membentuk batang tanam dan juga untuk menghilangkan ranting yang kurang sehat.
Tahap Pemanenan
Panen dapat mulai dilakukan pada umur 3 tahun setelah tanam, tergantung varietas dan perawatannya. Tanaman dapat hidup bertahun-tahun dan dapat dipanen sebanyak 2 kali dalam setahun.
Sumber : KampusTani.com
Recent Comments