Cara menanam gandum di Indonesia berikut ini dapat menjadi panduan lengkap bagi anda yang tertarik ingin memahami cara menanam gandum. Seperti yang kita ketahui bahwa gandum ini termasuk salah satu makanan pokok masyarakat Eropa dan Amerika. Tanaman gandum (Triticum. spp) termasuk jenis serealia (biji-bijian) dari keluarga padi-padian (poaceae).
Jika dibandingkan dengan beras, maka kandungan nutrisi dan serat pangan dalam gandum jauh lebih banyak sehingga mengkonsumsi gandum memang lebih bagus.
Gandum ini memiliki berbagai kandungan seperti karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan beberapa vitamin. Sehingga mengkonsumsi gandum akan memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
- Mengurangi resiko diabetes tipe 2
- Mengurangi peradangan kronis
- Membersihkan darah
- Menurunkan berat badan
- Menyehatkan pencernaan
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Mencegah dan mengurangi resiko jantung koroner
Gandum dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan seperti tepung gandum, kue, roti, mie, sereal dll. Oleh karena manfaat gandum serta penggunaanya yang sangat banyak, maka kebutuhan pasar akan produksi gandum pun sangat tinggi. Maka dari itu gandum juga termasuk salah satu komoditi pertanian yang harganya cenderung akan stabil.
BMeski di Indonesia belum banyak petani yang membudidayakan gandum, namun sebenarnya kini telah dikembangkan varietas gandum yang bisa tumbuh dengan baik di Indonesia.
setelah dikembangkan melalui rekayasa genetika kini jambu madu sudah mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Sekarang ini beberapa petani mulai beralih untuk membudidayakan gandum karena harga jualnya yang memang lebih tinggi ketimbang padi.
Nah, jika anda termasuk salah satu orang yang ingin mencoba membudidayakan gandum, berikut kami akan beritahukan langkah-langkah cara menanam gandum di Indonesia untuk menjadi panduan menanam anda.
Cara menanam gandum yang benar adalah menggunakan beberapa tahapan berikut :
1. Pemilihan Lahan
Gandum bisa hidup baik didataran tinggi maupun rendah. Namun dataran rendah lebih utama karena suhu udaranya tidak sedingin didataran tinggi. Lahan untuk menanam gandum ini haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut :
- Terpapar cahaya matahari minimal 8 jam per hari
- Tipe tanahnya kering dan gembur (Jika menanam di sawah basah maka harus menunggu musim kemarau dahulu)
- Tanah memiliki pH antara 5,5 – 7,5
- Dekat dengan sumber air untuk pengairan
- Jauh dari tepi laut agar tidak terkena aerosol air asin
Jika menemukan lahan dengan kriteria yang sudah disebutkan, maka selanjutnya ialah melakukan pengolahan lahannya.
2. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar ini dilakukan guna menyuplai zat hara pada tanaman natinya. Pada tanah yang sudah subur hampir tidak diperlukan penambahan pupuk dasar ini. Namun jika kondisi tanah kurang subur maka bisa diberi pupuk dasar. Cara pemberian pupuk dasar pada tanaman gandum juga sangat mudah. Anda bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk kompos atau butiran organik yang banyak dijual di toko pertanian.
Pupuk organik ini bisa dicampur dengan TSP perbandingannya 40 : 1 agar tanah semakin gembur. Penggunaan paling mudah tentu adalah butiran organik bersama TSP langsung disebar diseluruh permukaan lahan secara merata. Pencampuran pupuk ini dilakukan bersamaan dengan pembajakan tanah.
3. Penggemburan Tanah
Sebelum ditanami maka lahannya perlu diolah terlebih dahulu. Tujuan pengolahan lahan ini untuk menggemburkan tekstur tanah serta meratakan kandungan unsur hara.
Pengolahan lahan yang dilakukan ialah meliputi penyiangan dan penggemburan tanah. Untuk menggemburkan tanah, anda dapat menggunakan cangkul atau mesin bajak traktor. Saat dibajak atau dicangkul maka otomatis pupuk yang disebar di permukaan lahan akan tercampur merata.
4. Penanaman Benih Gandum
Agar tanaman gandum tertata dengan rapi di lahan tanam, maka sebaiknya penanamannya tidak asal disebar begitu saja melainkan di buatkan lubang tanam yang beralur rapi mirip penanaman padi. Tiap sekitar 1,5 m tanaman diberi parit memanjang untuk pengairan. Untuk pembuatan lubang tanamnya para petani di Jawa biasa menyebutnya ditajuk yaitu tanah dilubangi dengan batang kayu kemudian lubang tersebut diisi benih tanaman.
- Gunakan batang kayu sebesar lengan lalu buatlah lubang dengan kedalaman sekitar 2 cm dan jarak antar lubang sekitar 10 cm saja
- Lubang tersebut di isi dengan (benih gandum 3 – 4 biji) kemudian ditutup tanah
- Buatlah parit memanjang setiap 1,5 m untuk pengairan tanaman nantinya
- Airi lahan begitu biji gandum selesai ditanam agar biji cepat berkecambah
- Biarkan benihnya tumbuh terlebih dahulu.
Setelah benih gandum tumbuh maka selanjutnya bisa dimulai perawatan tanaman gandum
5. Perawatan Tanaman Gandum
Setelah tanaman gandum mulai tumbuh, kita harus segera sigap melakukan perawatan tanaman agar tanaan dapat tumbuh dengan baik.
6. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini berfungsi untuk memacu pertumbuhan tanaman muda serta menguatkan akar dan batang tanaman. Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman gandum berusia kurang lebih 2 minggu setelah tumbuh. Caranya adalah dengan melakukan penyiangan serta pengairan terlebih dahulu pada tanaman. Setelah itu tebarkan pupuk NPK 15-15-15 yang dicampur dengan ZA atau UREA. Pemupukan susulan yang kedua pun dengan cara demikian dilkukan sekitar 1 bulan setelah tumbuh
7. Penyiangan Gandum
Penyiangan ini dilakukan secara rutin yaitu bisa setiap 1 bulan sekali. Tujuan dilakukan penyiangan ini agar nutrisi dalam tanah tidak habis dicuri tanaman liar. Untuk cara penyiangan yang lebih mudah maka dapat menggunakan gosrok rumput seperti pada padi. Atau menggunakan herbrisida selektif yang ditaburkan sehingga yang mati hanya rumput liar bukan tanaman gandum.
8. Penyiraman
Tanaman gandum memang bukanlah tipical tanaman yang menyukai tanah terlalu basah (becek) sebagaimana halnya padi. Namun demikian bukan berarti tanaman gandum tidak memerlukan pengairan. Pengairan ini juga diperlukan untuk kelangsungan hidup tanaman, hanya saja kadarnya secukupnya saja dan tidak berlebihan.
Selama masa penanaman pengairan ini bisa dilakukan setiap 2-4 minggu sekali. Pertama ialah pada awal tanam benih, kedua pada masa pemupukan susulan, ketiga pada saat gandum mulai bunting (hampir keluar biji), dan keempat yaitu saat masa pengisian bulir hingga siap panen. Pada musim kemarau pengairan ini dilakukan lebih sering dan jangan sampai terlambat agar bobot gandum nantinya tidak terlalu ringan.
9. Penaggulangan Hama dan Penyakit
Sebagaimana halnya budidaya tanaman lainya semisal budidaya padi, maka pada budidaya tanaman gandum ini juga memiliki gangguan berupa serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman gandum adalah hama serangga dan jamur. Beberapa hama seperti ulat tanah, kepik hijau, aphids dan walang sangit merupakan contoh hama dari golongan serangga. Untuk mengatasi hama serangga maka pestisida yang tepat ialah dari jenis insektisida.
Penyakit yang sering membuat tanaman gandum layu dan mai ialah jamur. Jamur ini lebih sering menyerang bagian akar. Sebabnya ialah kondisi tanah yang becek serta terlalu rapatnya jarak tanam sehingga cahaya matahari tidak mencapai bagian dasar tanaman. Kondisi lembab seperti ini akan menyuburkan bakteri. Penanganannya ialah dengan pestisida dari jenis fungisida. Segera gunakan pestisida jika dilihat gejala serangan hama dan penyakit melebihi batas wajar.
Perlu diingat untuk selalu membaca petunjuk keamanan dan penggunaan pestisida yang tertera pada label sebelum menggunakan pestisida tersebut. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, sarung tangan, kaca mata, bajun lengan panjang, celana panjang dan penutup kepala saat menyemprotkan pestisida untuk menghindari resiko keracunan.
10. Panen Gandum
Gandum bisa mulai dipanen setelah berusia 90 – 125 hari setelah tumbuh. Ciri-ciri tanaman gandum siap panen yaitu apabila seluruh bagian tanaman (jerami) mtelah menguning dan biji gandumnya sendiri sudh keras. Anda bisa menggunakan berbagai metode untuk memanennya.
Pertama mungkin metode tradisional yaitu menggunakan sabit mengumpulkan gulungan-gulungan jerami gandum untuk di psiahkan dari bijinya menggunakan mesin serit. Biji yang keluar ditampung pada alas terpal yang luas agar biji tidak ada yang terbuang
Untuk metode kedua yaitu menggunakan mesin panen modern dimana wujudnya seperti mobil yang dijalankan pada lahan gandum. Setiap tanaman yang tertabrak akan langsung digiling untuk dipisahkan bulirnya dan jeraminya sudah hancur menjadi kompos untuk lanngsung disebarkan ke lahan tanam. Jejak mesin panen ini juga sekaligus membajak lahan tersebut sehingga lahan siap ditanami ulang.
Biji gandum yang sudah dipanen ini segera dikeringkan (dijemur sekitar 2-3 hari) kemudian bisa disimpan untuk dijual. Karena biji gandum ini tergolong awet disimpan layaknya padi, maka anda bisa menunggu harga gandum naik terlebih dahulu untuk dijual sehingga anda akan untung lebih banyak.
Tips Sukses Menanam Gandum Agar Semakin Untung
Setelah anda mengetahui cara menanam gandum, sekarang kami juga akan berbagi tips sukses menanam gandum untuk anda. Berikut adalah tips sukses menanam gandum :
- Gunakan benih gandum unggul yakni yang berasal dari tanaman yang produktif dan sehat
- Sebaiknya membeli benih di toko pertanian guna memastikan kualitasnya
- Mulailah menanam pada awal musim kemarau sehingga curah hujan tidak terlalu tinggi
- Gunakan ZPT auxin saat tanaman gandum berusia sekitar 1 bulan guna memacu pertumbuhannya.
- Semprotkan pupuk organik cair saat tanaman gandum mulai bunting
- Gunakan ZPT Gibrelic Acid guna memperbesar ukuran bulir gandum sehingga biji gandum akan lebih berat.
Sumber : ilmubudidaya.com
Recent Comments