+62 8383 57 111 24 admin@kdngroup.co.id

Cara Budidaya Salak

1. Syarat Tumbuh
Tanaman salak merupakan tanaman asli hutan Indonesia, tanaman salak ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 800 meter diatas permukaan laut. Tanaman salak baik ditanam pada lahan yang memiliki derajat keasaman atau pH tanah sekitar 4-7,5, memiliki curah hujan sekitar 200-400 mm/bulan, memiliki kelembaban sekitar 80%-90%, serta memiliki suhu sekitar 20°C-30°C.

2. Pembibitan 
Pembibitan salak dapat dilakukan dengan cara generatif melalui biji dan dengan cara vegetatif melalui pencangkokan.

a. Pembibitan melalui Biji
Biji yang berasal dari tanaman unggul dan buah yang telah tua.kemudian biji tersebut disemai pada bedengan, ember atau kantong plastik lalu diletakkan pada tempat yang teduh. Lakukan penyiraman secara rutin agar kelambapan media semai terjaga.
Setelah berumur sekitar 1 bulan biji mulai mengeluarkan akar dan akan bertunas. Setelah berumur 3-4 bulan bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

b. Pembibitan melalui Cangkok
Bibit cangkok diperoleh dari tanaman yang unggul, pernah berbuah setidaknya 2 kali, sehat dan memiliki anakan yang cukup untuk dicangkok. berikut adalah cara mencangkok :
1. Rumpun salak dibersihkan dari dedaunan kering dan juga sisa tangkai buah.
2. Pilihlah beberapa anakan yang akan dijadikan bibit.
3. Kemudian pisahkan anakan dari indukan dengan memotongnya menggunakan pisau, namun jangan sampai benar terpisah dengan indukannya.
4. Siapkan media tanam berupa campuran tanah dengan humus atau pupuk kandang halus.
5. Siapkan botol bekas air mineral atau infus, lalu tempelkan ke pangkal calon anakan dan isi dengan media tanam yang telah disiapkan.
6. Jaga selalu kelembapan media tanam dengan melakukan penyiraman setiap hari. Biasanya setelah satu bulan akar mulai tumbuh.
7. Setelah 2 bulan penyapihan, pisahkan anakan tersebut dari tanaman induk.
8. Kemudian lepaskan mwdia tanam dan pindahkan bibit cangkok ke polybag tanam atau keranjang.
9. Untuk mengurangi penguapan dan stres tanaman maka lakukan pengurangan daun pada bibit.
10. Letakkan bibit tersebut pada tempat yang teduh. Setelah berumur sekitar 1 bulan, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

3. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya salak, ditanami tanaman perlindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari karena pada habitat aslinya, salak tumbuh dibawah naungan pohon dihutan. Tanaman pelindung tersebut biasanya turi, lamtoro, albasia atau yang lainnya. Tanaman pelindung tersebut ditanam dengan jarak sekitar 10 m x 10 m atau 12 m x 12m.

Setelah itu lakukan pembersihan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya butlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm dan diberi jarak sekitar 2 m x 2 m. Tanah galian lubang tanam antara bagian bawah dan atas dipisahkan .

4. Penanaman Bibit Salak
Sebelum melakukan penanaman, lakukan pemupukan dasar dengan menggunkan pupuk kandang dan pupuk NPK yang dicampur dengan tanah galian atas, untuk menghindari serangan hama tanah maka campurkan pula dengan furadan 3g. Semua itu sesuai dengan dosis tang telah ditentukan.
Jika tanah pada lahan tanam terlalu masam, lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian.

Jika semuanyan telah siap, lakukan penanaman segera. Polybag atau keranjang tanam bibit dilepaskan. kemudian masukkan bibit ke lubang tanam dan timbun kembali. Setelah itu pasang ajir dari bambu agar tanaman salak tidak mudah roboh terkena angin atau air. Lakukan penyiraman setelah itu.

5. Perawatan Tanaman Salak
a. Penyulaman
Segera lakukan penyulaman pada tanaman yang tumbuh tidak optimal atau mati dengan bibit yang baru agar tanaman dapat tumbuh serempak.
b. Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman salak secara rutin agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman salak tidak berebut dengan gulma tersebut.
c. Pemupukan
Lakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam setahun atau setiap selesai panen dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos. namun untuk hasil buah yang lebih maksimal bisa gunakan pupuk kimia berupa pupuk NPK atau campuran pupuk Urea, TSP dan KCl.
d. Sistem Pengairan dan Pembubunan
Sistem pengairan tanaman salak dibuat dengan cara membuat galian tanah diantara tanaman salak.
Setelah berumur 4 bulan setelah tanam lakukan pembubunan agar penopang batang semakin meninggi dan tidak roboh. Biasanya pembubunan ini dilakukan bersama dengan pemupukan.
e. Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada daun yang kering dan sudah tua, agar daun yang baru terangsang untuk tumbuh dan juga mempernbbaiki pertumbuhan manggar calon buah. Pemangkasan tersebut dapat menggunakan pisau atau yang lainnya. Selain itu, lakukan pemangkasan padaanakan yang tumbuh terlalu banyak pada batang utama.
f. Penyerbukan Bunga
Tanaman salak dapat melakukan penyerbukan dengan bantuan angin atau serangga, namun hasilnya tidak optimal. Nah, maka diperlukan penyerbukan buatan, penyerbukan tersebut dilakukan saat bunga telah mekar. Bunga jantan dari tanaman jantan dipotong kewmudian dipukulkan perlahan diatas bunga betina atau bisa juga dengan memotong bunga jantang diatas bunga betina. Setelah bunga berina diserbuki tutup dengan daun agar serbuk sari tidak tertiup angin.
g. Penjarangan Buah
Sejak 6-8 minggu bunga mekar. Lakukan penjarangan buah, buah yang tumbuh tidak ideal atau cacat dibuang dan apabila buah terlalu berhimpitan maka kurangi pula agar nutrisi yang disalurkan lebih lancar dan buah dapat tumbuh dengan sempurna.
h. Pembungkusan Buah
Setelah penjarangan, buah dibungkus dengan menggunakan kain atau keranjang bambu. Pembungkusan ini bertujuan agar buah aman dari serangan hama.

6. Pemanenan Buah Salak
Tanaman salak yang berasal dari biji akan mulai berbuah setelah berumur 3-4 tahun setelah semai bahkan lebih. Tanaman yang berasal dari cangkok akan mulai berbuah setelah berumur 1,5 dan akan berbuah optimal setelah berumur 2,5 tahun. Buah salak akan matang setelah berumur 6 bulan setelah mekarnya bunga.