Labu adalah salah satu buah yang sangat terkenal di dunia ini. Bahkan di luar negeri, labu menjadi salah satu ikon untuk meramaikan malam Haloween di musim gugur. Tidak hanya sebagai dekorasi, buah labu ternyata juga dimanfaatkan untuk berbagai macam bahan dasar makanan. Seperti misalnya di Indonesia yang menjadikan buah labu sebagai salah satu bahan dasar makanan kolak di bulan Ramadhan. Lalu bagaimana cara menanam labu untuk mendapatkan buah labu yang berkualitas?
Labu termasuk jenis tanaman yang cukup mudah dibudidayakan. Bahkan tanpa perawatan sekalipun, labu akan tetap tumbuh dan berbuah. Namun walaupun seperti itu, di Indonesia sendiri, labu masih merupakan buah yang cukup jarang dibudidaya. Padahal, seperti disinggung diawal, buah labu memiliki banyak manfaat. Seperti:
- Merawat serta menyembuhkan mata,
- Meminimalisir Hipertensi
- Mengatasi sembelit,
- Menguatkan tulang dan gigi,
- Mengurangi resiko penyakit stroke,
- Dll
Jika anda tertarik untuk menanam labu, berikut cara menanam labu kuning yang baik dan benar sehingga menghasilkan buah yang banyak dan besar:
- Cara Mendapatkan benih
Labu adalah jenis tanaman yang mudah untuk dibudidayakan dan cara membudidayakannya adalah dengan cara generatif atau dengan biji. Ada dua cara untuk mendapatkan biji dari buah labu. Pertama, anda bisa membelinya. Dan yang kedua, anda bisa mendapatkannya dari buah labu yang sudah tua.
Jika anda memilih cara yang pertama, pastikan anda memukan logo ‘jaminan mutu’ dari dinas pertanian yang menjamin bahwa biji yang anda beli adalah biji dengan kualitas terbaik. Namun jika anda memilih cara yang kedua, ada beberapa cara untuk dapat memastikan biji yang anda dapatkan berkualitas baik atau tidak. Dan berikut adalah cara-cara tersebut:
- Pilihlah buah labu yang berukuran besar dan berwarna kulit cerah,
- Memiliki pangkal buah berukuran kecil,
- Buah yang dipilih untuk menjadi bibit adalah buah yang matang di pohon,
- Setelah matang, petik buah tersebut dan biarkan selama 7 hari lamanya sebelum dibelah,
- Setelah buah dibelah, pisahkan biji dari daging dan bersihkan lendirnya dengan menggunakan arang sekam halus.
- Setelah bersih, rendam biji dengan air hangat. Biji yang mengapung adalah biji dengan kualitas buruk dan biji yang tenggelam adalah biji dengan kualitas baik.
- Jemur selama 2 hari sampai biji yang tenggelam sampai mengering.
- 2. Persiapan Lahan
Langkah selanjutnya dalam cara penanaman labu adalah mempersiapkan lahan tanam. Labu adalah jenis tanaman yang memerlukan ruang gerak yang luas untuk tumbuh. Itulah kenapa labu lebih sering ditanam dilahan tanam dibandingkan dengan pot. Hal ini karena salah satu sifat pohon labu adalah menjalar atau merambat sehingga luasnya lahan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan labu.
Sebelum menanam labu di lahan, ada beberapa persiapan yang harus anda lakukan. Yaitu:
- Pastikan area lahan terbebas dari rumput liar atau gulma. Gulma atau tanaman liar bisa anda babat secara manual atau dengan bantuan mesih potong rumput. Hanya saja pastikan rumput atau tanaman yang sudah di potong dibakar sampai habis. Bukan ditumpuk sampai membusuk. Menumpuk dikhawatirkan akan menjadikan tumpukan rumput tersebut malah menjadi sarang penyakit atau hama bagi tanaman anda.
- Selain terbebas dari tanaman liar atau gulma, pastikan area lahan juga terbebas dari batu-batu besar.
- Tidak terdapat pohon besar atau bangunan besar yang dapat menghalangi labu dari cahaya matahari.
- Area lahan bertanah gembur agar daya serap tanah terhadap air bagus. Pohon labu membutuhkan cukup banyak air untuk tumbuh. Namun jika daya serap tanah terhadap air kurang dan menjadikan air menggenang, dikhawatirkan pertumbuhan labu akan terhambat dan terganggu.
- Jika lahan sudah digemburkan dengan cangkul atau traktor, tahap selanjutnya adalah pembuatan bedengan sebagai media tanam labu. Lebar bedeng biasanya sekitar 1m dengan tinggi maksimal 30cm. Sedangkan untuk panjang bedeng, anda bisa menyesuaikan dengan lebar lahan yang ada.
- Jika lahan yang anda siapkan cukup luas, anda bisa membuat lebih dari satu bedeng secara bersebelahan. Jarak antara bedeng bisa anda buat sekitar 40cm yang nantinya akan dijadikan tempat air mengalir saat hujan.
- Buatlah lubang tanam dengan diameter 10cm ketika bedeng sudah jadi. Dengan lebar 1m, anda bisa membuat lubang tanam 2 jalur dengan jarak masing-masing lubang sekitar 40cm.
- Masukkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar kedalam masing-masing lubang.
- 3. Cara Penanaman
Setelah lahan tanam sudah siap, tahap selanjutnya adalah proses penanaman benih kedalam media tanam atau bedeng. Satu hal yang harus diperhatikan sebelum proses penanaman dilakukan adalah jarak waktu antara pemberian pupuk dilubang tanam dan penanaman. Biasanya lubang yang sudah diberikan pupuk dibiarkan selama 2-3 hari sebelum dimasukkan benih.
Sebelum memasuki proses penanaman, benih yang sudah dijemur harus direndam didalam air hangat selama 2-4 jam. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, biji yang sudah direndam diletakkan pada kain yang telah dibasahi dan disimpan sekitar 3 hari sampai biji tersebut berkecambah. Biji yang sudah berkecambah tersebut kemudian bisa langsung ditanam dilubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya.
Namun, jika itu anda rasa terlalu merepotkan, anda bisa langsung menanam biji tanpa melalui proses perendaman dengan air hangat. Hanya saja, kualitas yang didapatkan nanti akan berbeda dengan kualitas benih yang direndam dengan air hangat.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, anda harus tetap menjaga kelembapan tanah agar benih dapat tumbuh secara maksimal. Salah satu cara untuk menjaga kelembapan tanah tersebut adalah dengan menggunakan plastik mulsa yang harus menutupi permukaan bedeng dan mengurangi penguapan air.
4. Tehnik Perawatan
Cara menanam labu kuning sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan dengan perawatan yang benar-benar tidak diprioritaskan. Namun, jika anda ingin mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan maksimal, ada beberapa jenis perawatan yang harus anda lakukan untuk tanaman labu anda.
5. Pemupukan
Selain diberikan pupuk dasar, tanaman labu anda juga perlu diberikan pupuk lanjutan. Salah satu pupuk lanjutan yang digunakan adalah pupuk kandang yang merupakan pupuk organik. Pemupukan biasanya dilakukan setiap 3 bulan sekali secara rutin semenjak tanggal penanaman benih.
Pemupukan lanjutan biasanya dilakukan dengan cara melarutkan pupuk kandang organik dan air dengan perbandingan 1:1 atau 1kg pupuk kandang dengan 1L air. Namun larutan pupuk kandang tersebut tidak bisa langsung digunakan karena harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Proses fermentasi biasanya dilakukan seminggu sebelum pemberian pupuk diberikan. Dalam pelaksanaannya, larutan pupuk kandang organik tersebut disemprotkan ke lubang tanam dan juga beberapa bagian pohon labu dengan skala 1L untuk 1M2.
6. Penyulaman
Benih labu termasuk benih yang cepat tumbuh. Biasanya 7 hari setelah tangal tanam, benih akan berkecambah dan tunas sudah terlihat keluar ke permukaan tanah. Dan ketika anda melihat ada benih yang tidak tumbuh, segeralah menggali lubang tanah dan masukkan benih baru untuk mengisi kekosongan tersebut. Dengan begitu maka dapat dipastikan semua tanaman labu anda akan panen secara bersamaan tepat waktu.
7. Penyiangan
Gulma serta tanaman liar adalah musuh utama para petani dan pembudidaya tanaman. Karena mereka akan terus bermunculan sehingga diperlukan tenaga dan waktu ekstra untuk dapat mengatasinya. Ada dua cara yang bisa anda lakukan untuk menyiasatinya. Pertama, gunakan bantuan cairan kimiawi. Kedua, lakukan secara manual. Namun walaupun seperti itu, cara pertama tidaklah disarankan. Karena selain menghentikan pertumbuhan gulma dikhawatirkan pula akan merusak pertumbuhan tanaman anda dan unsur hara yang ada didalam tanah sehingga tanah tidak lagi produktif dan tidak bisa digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Pada musim kemarau, pertumbuhan gulma mungkin tidak terlalu cepat. Namun ketika sudah memasuki musim penghujan, gulma menjadi tanaman yang sangat cepat tumbuhnya sehingga jangan heran jika selama musim hujan anda akan difokuskan mengurus gulma.
8. Pemberian Lanjaran
Seperti sudah disebutkan, tanaman labu termasuk tanaman yang merambat sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dan untuk memudahkan dalam perawatannya, pemberian lanjaran dapat menjadi solusi agar tanaman labu anda tidak menyebar tidak karuan.
Lanjaran biasanya terbuat dari kayu bambu dengan ukuran panjang 2m. Lanjaran dibuat setinggi 1,5m atau disesuaikan dengan tinggi badan anda. Fungsinya penyesuaian tinggi ini adalah untuk memudahkan anda dalam perawatannya. Lanjaran ini biasanya diberikan pada saat sulur-sulur tanaman labu belum terlalu panjang. Sulur-sulur tersebut kemudian dililitkan ke bambu agar nantinya tanaman labu tersebut merayap naik keatas lanjaran.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa penyakit pada tanaman labu yang sering dijumpai adalah Busuk Daun dan Busuk Bunga. Busuk Daun adalah penyakit yang menjadikan daun tanaman labu berubah menjadi ungu atau biru lalu perlahan-lahan mati. Busuk Daun biasanya berawal dari cuaca yang lembab dan bermula dari bagian bawah daun. Jika dibiarkan penyakit ini mampu mengganggu pertumbuhan tanaman labu bahkan mematikan tanaman labu. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah memutus rantai penularan penyakit ini dengan mencabut tanaman labu dan lalu memendamnya didalam tanah jauh dari area penanaman agar tidak menulari tanaman yang lain.
Penyakit kedua yang sering ditemui adalah Busuk Bunga. Penyakit ini biasanya menyerang bunga-bunga muda tanaman berbuah. Jadi tidak hanya tanaman labu saja yang rentan terkena penyakit ini, tanaman berbuah lainpun juga sangat rentan terkena. Ciri-ciri dari penyakit ini adalah banyaknya cendawan putih yang lebat pada mahkota bunga. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah memutus rantai penyebaran sama seperti memutus rantai penyebaran pada Busuk Buah. Anda harus memendamnya didalam tanah jauh dari area penanaman agar penyakit tidak menular ke tanaman lain.
Salah satu cara ampuh untuk mengatasi masalah penyakit ini adalah dengan membeli atau mendapatkan benih berkualitas yang sehat. Jika memungkinkan, pastikan bahwa benih yang anda dapatkan berasal dari indukan yang sehat dan tahan terhadap serangan penyakit dan hama.
10. Panen
Tanaman labu termasuk salah satu tanaman yang tidak membutuhkan waktu lama untuk panen. Sekitar 60 hari setelah tanggal tanam, tanaman labu akan mulai berbuah dan akan masuk masa panen ketika usia tanaman 80 hari setelah tanggal tanam. Dan ciri-ciri buah labu yang sudah siap panen adalah:
- Berwarna cerah
Pastikan buah labu yang akan anda panen memiliki warna yang cerah. Warna yang cerah adalah salah satu indikator buah yang sudah masak dan siap untuk dipanen.
- Berkulit keras
Sebelum memanen, pastikan anda memeriksa tingkat kekerasan kulit labu. Jangan sampai anda memanen buah labu yang masih berkulit lunak karena buah akan sangat rentan untuk busuk dikemudian hari. Pilihlah buah yang sudah berkulit cukup tebal dan keras karena kulit tersebutlah yang akan melindungi labu dari resiko-resiko lain yang dapat merusak buah dari luar.
- Batang mengering
Batang dan sulur-sulur sekitar buah yang siap panen biasanya perlahan-lahan akan mengering dengan sendirinya. Dan karena mengering, biasanya batang dan sulur-sulur akan sulit untuk diputuskan sehingga membutuhkan alat bantu untuk dapat melepaskan labu dari batanya. Anda bisa menggunakan pisau ataupun gunting untuk memotong batang. Hanya saja gunakan alat yang tajam dan sisakan sedikit batang pada labu. Jangan pernah coba untuk mematahkan batang labu karena hal tersebut dapat membuat buah labu cepat membusuk nantinya.
- Penyimpanan labu
Labu termasuk buah yang cukup kuat terhadap kondisi sekitarnya. Bahkan buah yang sudah dipanen dan jauh dari pohon indukannya pun mampu bertahan cukup lama. Hanya saja, syarat tempat yang diperlukan adalah kering dan tidak jauh dari sinar matahari. Jangan menyimpan labu ditempat lembab dan basah atau didalam lemari pendingin karena justeru akan mempercepat proses pembusukan labu.
Recent Comments