+62 8383 57 111 24 admin@kdngroup.co.id

Vitamin merupakan salah satu nutrisi yang sangat diperlukan tubuh manusia untuk menujang proses metabolisme tubuh serta menjaga kesehatan. Bicara mengenai vitamin, kita semua tentu sudah tahu bahwa vitamin C merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan vitamin C bersifat antioksidan yang akan menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Makanan yang banyak mengandung vitamin C adalah buah-buahan. Salah satu buah yang kaya akan vitamin C adalah buah jambu mete. Kandungan vitamin C dalam jambu mete dinilai lebih tinggi daripada buah jeruk. Anda semua tentu sudah mengenal jambu mete bukan? Nama lain dari jambu mete adalah jambu monyet. Jambu ini memiliki ciri khas yaitu adanya pentolan biji diluar buah yang menggantung. Dari biji inilah kita dapati mede bahan utama pembuatan kacang mede.

Dipedesaan, jambu mete sering hanya dijadikan rujak. Padahal harga medenya sangat mahal. Ini merupakan peluang emas untuk dilakukan budidaya jambu mete di pekarangan rumah. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman perindang. Ingin tahu seperti apa cara menanam jambu mete, simaklah penjelasan berikut ini

1. Pengolahan Lahan Tanam

Tanaman jambu mete bisa tumbuh optimal baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dan cocok ditanam didaerah tropis. Anda bisa memanfaatkan sebagian lahan pekarangan anda untuk ditanami jambu mete ini. Atau jika anda ingin menanamnya dalam skala lebih luas maka anda bisa mengolah kebun anda untuk ditanami jambu mete.

Pengolahan lahan untuk ditanami jambu mete tidaklah rumit. Anda tidak harus membajak lahan sebagaimana menanam tanaman palawija. Yang perlu anda lakukan adalah membuat lubang tanam untuk ditanami jambu mete. Lubang tanam yang dibuat berukuran 50×50 cm dengan kedalaman sekitar 50 cm. Jika anda hendak menanam lebih dari 1 pohon maka buatlah jarak antar lubang minimal 3,5 meter. Ini karena nantinya pohon jambu mete akan tumbuh besar dan membutuhkan ruang lebih luas.

2. Pemberian Pupuk Dasar

Lubang tanam yang sudah dibuat tadi lalu diisi dengan pupuk dasar. Bahan pupuk dasar yang dipakai adalah pupuk organik. Anda bisa memanfaatkan baik pupuk kandang maupun pupuk kompos. Namun saran dari kami adalah agar anda menggunakan pupuk organik yang sudah difermentasikan dahulu (bokashi).

Isilah hingga sepertiga atau setengah lubang menggunakan pupuk lalu tutup dengan tanah. Biarkan hingga selama minimal sebulan agar pupuk lebih terurai dengan sempurna dan siap diserap akar tanaman nantinya. Sambil menunggu pupuknya kita bisa menyiapkan bibit tanaman jambu mete.

3. Pembibitan Jambu Mete

Untuk membibit jambu mete sangatlah mudah. Pilihlah buah jambu mete yang besar dan sudah matang. Anda bisa menunggu higga buah agak busuk lalu ambil biji medenya (mentol).

Biji mede tersebut kemudian ditanam dalam polybag plastik hitam. Setelah benih jambu mete tumbuh, anda perlu merawatnya sekitar 1 bulan denga jalan menyirami dan memberikan pupuk kocor NPK dosis 2 gram per liter.

Bibit yang sudah berusia sekitar 1 bulan lalu dipindahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan sejak awal. Tanam jambu mete pada sore hari agar tidak layu olehterik siang hari. Lalu segera sirami. 

4. Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanam jambu mete. Pupuk kocor yang digunakan adalah pupuk NPK dengan dosis 2-5 gram per liter. Pupuk kocor ini bertujuan untuk melengkapi unsur hara utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Sedangkan untuk unsur mikro kita bisa memberikannya dengan jalan penyemprotan pupuk cair melalui daun. Anda bisa membeli pupuk cair di toko pertanian atau membuat POC sendiri.

Untuk mempercepat laju pertumbuhan anda bisa menambahkan ZPT Auksin dengan jalan disemprot. Auksin akan merangsang pertumbuhan tunas baru. Perlu diingat bahwa dalam penggunaan pupuk diatas agar anda memperhatikan dosis yang dianjurkan oleh produsen pupuk. Interval penyemprotan bisa dilakukan 7-14 hari sekali.

5. Penyiraman Tanaman Jambu Mete

Untungnya tanaman jambu mete ini bisa toleran terhadap kekeringan. Jadi anda tak harus sering-sering melakukan pengairan.

Namun ada yang perlu anda ingat bahwa karena ini tujuan budidaya maka diawal masa tanam sebaiknya anda melakukan pengairan saat tanah terlihat sangat kering.

Jika tanaman sudah besar menjadi pohon maka  pengairan hanya dilakukan saat memasuki masa pembungaan dan pembuahan. Akar tanaman jambu mete yang menyebar luas bisa mencar sumber air dikedalaman tanah.  

6. Mengoptimalkan Produksi Buah Jambu Mete

Agar buahnya banyak, maka saat tanaman sudah berbunga diberi pupuk MKP serta disemprot dengan ZPT Giberelin. Pemupukan susulan dengan pupuk organik juga baik untuk diberikan diekitar perakaran tanaman jambu mete. Yang utama saat buah sudah berisi adalah pupuk kalium yang bisa anda peroleh dari pupuk KNO atau ZK dan KCL.

7. Panen Buah Jambu Mete

Panen buah dilakukan saat buah sudah matang dengan ciri khas warna merah atau kuning (khusus jambu mete kuning) daging juga sudah empuk. Jangan sampai terlalu matang karena kemanisannya justru rusak. Hati-hati pula saat memakan jambu mete jangan sampai airnya mengenai pakaian karena sulit dihilangkan.